Oleh: H. Abas
Sirad, S.H.
(Ketua DKM Raya
AT-Taqwa Kota Cirebon)
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakw”., (Q.S. Al Baqarah: 183)
Umat
Islam baik yang berada di pelosok tanah air maupun yang berada di seluruh
mancanegara menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan mengucapkan syukur
Alhamdulillah dan rasa gembira suka cita atas kedatangan Bulan Puasa Ramadhan. Marhaban yaa Ramadhan.
Dengan
mengucap syukur Alhamdulillah karena kita masih diberikan kesempatan umur
panjang untuk dapat melaksanakan ibadah puasa dengan rasa senang karena dalam
bulan yang suci ini merupakan bulan yang penuh limpahan rahmat dan hidayah. Penuh
pengampunan dari segala dosa dan noda. Pada bulan yang mulia ini diberikan pula
kebebasan dari siksa api neraka.
Di
dalam Bulan Puasa ini Umat Islam diberikan angin segar dengan turunnya Alquran
sebagai sumber hukum (peraturan perundangundangan) yang fundamental bagi
tatanan kehidupan manusia di muka bumi Allah SWT., yang mencakup berbagai aspek
kehidupan umat seperti bidang perekonomian, politik, sosial kemasyarakatan, dan
berbagai macam peraturan yang membedakan antara yang hak dan yang bathil.
Hal
ini terungkap dalam firman Allah dalam Surat
Al Baqarah (Q.S. 2 : 185) yaitu:
(Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S.
2 : 185).
Syiar
agama Islam yang sangat efektif adalah sholat malam yang kini terkenal dengan
nama tarawih. Sholat tarawih di malam hari oleh Rasulullah saw., sangat
digemari namun tidak diwajibkan, jadi setatus hukumnya sholat tarawih adalah
sunnah.
Menurut
suatu hadist yang diriwayatkan bukhori bahwa Nabi Muhammad saw., pernah keluar
malam hari pergi ke masjid shalat berjamaah dengan sahabat-sahabatnya sampai
malam ketiga, sedangkan malam-malam berikutnya beliau tidak hadir tidak
mengikuti sholat berjamaah karena dihawatirkan hukumnya bagi umat berikutnya.
Padahal yang terkandung dalam sholat malam di Bulan Rhamadhon pahalanya sangat
besar sekali yaitu akan diampuni segala dosa-dosa yang terdahulu.
Hal
ini sesuai dengan hadist muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad saw., pernah
bersabda: “ Barang siapa yang sholat
malam di Bulan Ramadhon karena imannya kepada Allah Swt., dan karena mengharapa
pahala dan ampunan serta mohon keridhoan-Nya niscaya diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu”.
Selanjutnya
Rasulullah saw., menekankan dalam suatu hadist berasal dari Abu Hurairah bahwa Bulan
Ramadhon adalah bulan yang Allah fardhukan atas kamu puasa dan aku telah
mensunnahkan bagimu sholat malam (tarawih).
Maka
barang siapa berpuasa di siang harinya dan sholat malam (tarawih) dimalam
harinya karena iman kepada Allah SWT., dan mengharap pahala dan keridhoannya,
niscaya diampuni dari dosa-dosanya dan dalam keadaaan suci seperti pada waktu
dilahirkan oleh ibunya.
Diwaktu
malam hari Allah SWT., senang sekali atas kehadiran hambanya untuk selalu
merenung, mengingat, berdzikir, berdoa dan tadarusan (membaca ayat-ayat suci Alquran).
Karena
dengan banyak mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hati kita mejadi tenanag dan
tentram sebagaimana firman Allah SWT., dalam surat Ar-Ra’du (Q.S 13: 28).
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Q.S 13: 28).
Selanjutnya
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Ahzab (Q.S 33:41)
“Hai orang-orang yang beriman,
berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”.
Dari
uraiain tersebut tampak ada 4 (Empat) macam kegiatan yang memasuki Bulan Suci Ramadhan
yaitu : Sholat, Infaq (Shodaqah, Zakat), Amal Sholeh dan menghidupkan
malam-malam harinya.
Dari
4 (Empat) aspek kegiatan ini kita memasuki pintu gerbang Bulan Ramadhon, siapa
yang memasuki gerbang (training centre)
ini? Tidak lain adalah (puasa) yang memasuki bulan suci Ramadhon.
Sholat Khusyu
Nabi Muhammad saw.,
telah mengatakan bahwa sholat adalah mirajnya kaum muslimin dan muslimat. Oleh
karena itu perintah menjalankan ibadah sholat perlu ditingkatkan kualitasnya,
artinya tertib rukunnya dilaksanakan dengan khusyu. Bila ibadah sholat sudah
baik maka ibadah lainnya dijamin sudah cukup baik, karena itu yang
pertama-pertama dihisab pada hari kiamat nanti adalah sholatnya.
Bila sholatnya
baik maka ibadah yang lainnya tidak akan dihisab lagi dianggap baik (seperti
ujian disekolah bila mata pelajaran pokok hasilnya sangat memuaskan, maka yang
lainnya dianggap sudah lulus).
Siapa yang
dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala masuk surga ? Dalam surat Al-Mukminun (QS. 23 : 1 s/d 11) Allah
SWT., berfirman:
1.” Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam sembahyangnya”. (QS. 23: 1 s/d 2).
Selanjutnya
Allah berjanji akan memberikan pusakan yaitu warisan berupa Surga Firdaus di akhirat
nanti, penghuninya tidak lain adalah orang-orang yang beriman, bertaqwa dan
yang dapat memelihara sholatnya dengan baik yaitu orang-orang tersebut sebagai
penghuni surga baik yaitu orang-orang tersebut sebagai penghuni surga “
Firdaus” hidupnya langgeng tidak terputus-putus.
Hal
ini terungkap dalam firman Allah SWT., dalam surat Al-Mukminun (QS. 23) ; 9, 10,
11 yaitu :
9.
“dan orang-orang yang memelihara
sembahyangnya.
10. mereka Itulah orang-orang yang
akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi
syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya”.
Akhir
kata, kami atas nama DKM Raya At-Taqwa kota Cirebon mengucapkan Selamat
menunaikan ibadah Ramadhan 1433 H. Semoga kita mencapai kemenangan dalam ibadah
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar