Direktur
Laziswa at-Taqwa Kota Cirebon /
Dosen
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
A.
Pendahuluan
Tidak
terlalu berlebihan jika dikatakan, sebagian besar umat Islam saat ini lebih
mengetahui Tahun Baru Masehi (1 Januari), ketimbang tanggal 1 Muharram (bulan
Hijriyah) yang merupakan tahun baru umat Islam. Bahkan kalau ditanya urutan
bulan Masehi dengan bulan Hijriyah, lebih hapal bulan Masehi.
Lebih
dari itu, yang lebih menyesakkan dada, pemahaman serta pola pikir mengenai
Tahun Baru Islam ini, telah meracuni generasi muda Islam dewasa ini. Sehingga
tak terlalu berlebihan, ketika perayaan Tahun baru Islam yang jatuh pada
tanggal 15 bulan lalu yaitu bulan Nopember, sebagian besar umat Islam hanya
berdiam diri dan tidak melakukan sesuatu yang istimewa dalam peristiwa akbar
tersebut.
Kondisi
ini berbanding seratus delapan puluh derajat, bila dibandingkan ketika
kedatangan Tahun Baru Masehi. Ribuan bahkan jutaan manusia seantero dunia sibuk
melakukan pesta pora menyambut pergantian tahun itu. Bahkan, berbagai acara
turut memeriahkan kedatangan awal tahun itu yang sifatnya cenderung
materialistis dan hedonis. Terkait dengan kurang gregetnya penyambutan Tahun
Baru Hijriyah itu, dalam kesempatan ini, kita ingin menggugah kembali kesadaran
umat Islam, khususnya kalangan generasi muda, agar tidak sampai abai dan
melupakan norma-norma agama walaupun mereka penyambutan Tahun Baru Islam.
Menyongsong
datangnya tahun baru 2013 telah
dipersiapkan di berbagai tempat, terutama di tempat-tempat wisata, tempat
hiburan, dan tempat-tempat umum lainnya.
Berbagai pemangku kepentingan sibuk dalam mempersiapkan datangnya pergantian
tahun baru, mulai dari pengelola tempat-tempat wisata, tempat-tempat hiburan,
hotel-hotel, kepolisian, DLLAJ, dan bahkan para pedagang ikut kebagian rizki,
dengan peningkatan penjualan barang-barang dagangannya. Kemacetan akan terjadi
di berbagai titik, tempat di mana masyarakat akan merayakan datangnya malam
tahun baru. Kawasan puncak misalnya, yang merupakan salah satu tempat
pavorit untuk merayakan tahun baru,
sudah diantisipasi oleh pihak Polres Bogor
dengan akan diberlakukannya penutupan jalan baik dari arah Jakarta
menuju puncak, dan dari arah Cianjur menuju puncak mulai pukul 19.00 WIB.
tanggal 31 Desember 2012 sampai pukul 07.00 WIB pada 01 Januari 2013. Sementara
di Jakarta, tempat yang paling pavorit untuk merayakan datangnya tahun baru
adalah taman wisata Ancol, yang diprediksi akan kebanjiran pengunjung mencapai 4500 orang, tidak ketinggalan juga
di Kota dan Kabupaten Cirebon.
Bebagai
macam cara dilakukan orang untuk menyongsong datangnya tahun baru 2013, ada
yang merayakannya secara besar-besaran, seperti : menggelar zikir akbar, pesta
kembang api, meniup terompet, menggelar panggung hiburan, dan bahkan ada yang
merasayakannya dengan penuh kesederhanaan, seperti : berkumpul-kumpul bersama
teman di sekitar tempat tinggal mereka sambil membakar ayam dan kegiatan ringan
lainnya. Hal yang paling penting perlu diingat dalam merayakan pergantian tahun
baru, bukan seberapa besar atau sederhananya perayaan tersebut digelar, tetapi
apakah perayaan tersebut diisi dengan kegiatan yang positif atau negatif..
B.
Refleksi diri
Peristiwa
yang terjadi pada tahun lalu, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan,
tidak akan bisa diubah sedikitpun. Peristiwa yang baik, seperti kesuksesan yang
kita raih atau keberuntungan yang kita dapat, bisa dijadikan motivasi untuk
meningkatkan kinerja dan prestasi yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Sementara peristiwa yang buruk dapat dijadikan pelajaran, mengapa peristiwa itu
bisa terjadi. Apakah kesalahan manusia atau takdir buruk yang harus kita
terima. Kalau kesalahan manusia, peristiwa buruk itu tidak boleh terulang lagi
di tahun yang akan datang, paling tidak ada upaya untuk meminimaiz kesalahan,
dengan mengenali sebab-bebab mengapa peristiwa buruk itu bisa terjadi. Jika
takdir buruk yang menimpa kita, kitapun harus mencari hikmah di balik peristiwa
tersebut, dan kita harus yakin bahwa ada rahasia atau kasih sayang Allah yang
kita tidak ketahui. Sikap sabar, tabah, dan ikhlas menjadi kunci untuk menghadapi peristiwa tersebut.
C.
Harapan dan Do’a
Tahun
baru membawa harapan baru. Harapan akan memperoleh sukses, harapan akan
memperoleh keberuntungan, dan harapan akan memperoleh kehidupan yang lebih
baik. Apa yang belum didapat pada tahun yang lalu kita berharap dapat kita raih
pada tahun yang akan datang. Sikap optimis perlu kita kembangkan untuk
menyongsong tahun baru, meskipun kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi
di masa yang akan datang. Sikap optimis akan menjadi titik awal untuk memulai
pekerjaan, dan menjadi sumber kekuatan untuk meraih sukses.
Karena tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui secara pasti, apa
yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka do’a adalah merupakan sumber
kekuatan untuk mengatasi ketidak pastian tersebut. Dengan do’a kita berharap
dapat diberikan petunjuk dan jalan untuk meraih sukses dan kebahagiaan di masa
yang akan datang. Kita tidak boleh mengabaikan do’a, karena mengabaikan do’a
berarti sombong. Sikap yang tidak menghargai do’a akan menyebabkan seseorang
menjadi orang yang sombong di kala sukses, dan akan mengalami tekanan jiwa
(depresi) bila mengalami kegagalan.
D.
Bagian Akhir
Akhirnya,
segala peristiwa yang terjadi pada tahun lalu, yaitu : peristiwa yang baik
dapat dijadikan sumber inspirasi untuk peningkatan kinerja dan meraih sukses
pada tahun yang akan datang. Sementara peristiwa yang buruk dapat dievaluasi
untuk diperbaiki segala kekurangan yang terjadi. Mari kita songsong datangnya
tahun baru 2013 dengan penuh gembira dan penuh optimis, dengan berbagai
kegiatan yang positif, dan hindari kegiatan yang buruk, seperti pesta minuman
keras, narkoba, seks bebas, perbuatan anarkis, dan lain sebagainya.
Tahun
baru merupakan momen yang dinanti banyak orang, dimana setiap individu memaknai
bahwa selesai sudah satu tahun berlalu dan kini saatnya menyambut tahun baru.
Pergantian waktu yang telah berlalu dimaknai lain oleh banyak orang karena
kemeriahannya. Makna itupun tercipta dari tradisi yang bergulir dibenak kita karena lingkungan sekitar. Lebih
dari itu, baik tahun baru Hijriyah ataupun tahun baru Masehi, keduanya
mempunyai pemaknaan yang berbeda dari akulturasi budaya yang melingkupinya.
Banyak
cara yang dilakukan oleh setiap insan manusia untuk mengapresiasi diri, baik
itu dengan merenungi dan melakukan evaluasi selama setahun berlalu hingga
dirayakan dengan hingar-bingar pesta kembang api yang terlihat mewah. Hal ini
terjadi bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga dilaksanakan hingga seluruh
penjuru dunia. Beragam yang dilakukan oleh insan manusia. Saya rasa semua
mempunyai kiat atau cara khusus untuk memperingati momentum akhir dari tahun
2011 ini. Tidak sedikit orang membuat planning untuk mengakhiri tahun 2011
menyambut tahun 2012, yang pasti usaha merupakan cara standar untuk membuka
cakrawala baru di tahun baru.
Momentum
Refleksi
Sebenarnya
pergantian tahun merupakan seremoni yang ada di setiap akhir tahun, hakikatnya
merupakan upaya mengurai diri melalui refleksi dan memantapkan niat untuk
melangkah kedepan dengan sebuah perubahan yang pastinya lebih baik dari
sebelumnya. Evaluasi adalah kata yang pas untuk disematkan ditengah realitas
kemeriahan manusia. Karena dengan melakukan introspeksi atas segala yang telah
kita lakukan dan kita perbuat sebelumnya, kita memperoleh rumusan baru dari
kesalahan yang pernah kita lakukan.
Kesalahan
merupakan bagian dari kesadaran diri untuk mengoreksi apa yang telah kita lalui
dan kita siap menyambut kesalahan dengan memperbaiki sikap agar kebaikan selalu
menghinggapi kita. Introspeksi diri dari hal-hal yang buruk dan sia-sia menjadi
penting. Entah kita lupa atau kita lalai dalam proyeksi aktifitas yang harusnya
tidak terjadi, apapun itu tahun 2012 telah selesai tinggal hitungan hari atau
minggu. Di awal saat kita mau memperlakukan diri agar bisa lebih hebat dan
tegar dalam menghadapi kondisi esok yang tidak
bisa kita prediksi.
Coba
kita tanyakan pada diri kita, apakah yang sudah kita lakukan selama satu tahun
kemarin? Pastinya kita harus fair terhadap semuanya. Agar kita juga mampu
membangun pijakan mau kemana dan apa saja yang ingin kita capai dari usaha
selama ini. Siap atau tidak tahun 2013 sudah diambang pintu. Memasuki tahun
baru kita harus membawa harapan baru, atau kita meruat kembali apa sebenarnya
kebutuhan yang ingin kita capai dari target besar.
Menjalin
Tradisi Optimisme
Menyambut
tahun baru 2012 esok hari, kita harus mampu membangun jiwa dengan semangat dan
optimisme. Disaat kita menyiapkan diri
menyambutnya, dimana semua orang menanti dengan merayakannya melalui berbagai
cara untuk menorehkan momen tahun 2013 ini.
Ada cara yang berbeda kita lakukan. Jalan atas pergantian tahun telah
siap kita lampaui. Memang tidak mudah memulainya, banyak yang kadang sekedar
memanfaatkan pergantian tahun hanya sekedar meramaikannya. Bahkan mereka
melakukan tindakan untuk menuruti nafsu.
Ingat,
hari ini dari sikap dan tindakan kita menentukan masa depan.
Sebagaimana yang
disinyalir oleh Allah SWT.
“ Wahai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah SWT dan perhatikanlah diri apa yang telah kau lakukan
untuk masa yang akan datang, bertaqwalah sesunggahnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kalian lakukan”
Semangat
baru “kata baru” ditahun baru dengan tantangan baru untuk menyambut kehidupan
baru. Kalimat tersebut saya tulis dengan
sederhana untuk bisa saya sampaikan kepada pembaca semuanya. Karena hidup ini
seperti kita menuliskan coretan pena dari lembaran ke lembaran berikutnya di
dalam buku dan di buku pun ada bab baru. Seperti itulah saya mengandaikan bahwa
tahun baru merupakan menulis dengan bab baru untuk memulai coretan pena. Apa
kita menempatkan diri sebagai pelaku utama, pemeran dalam cerita dalam buku tersebut.
Tinggal
kita mau menjadi pemeran antagonis atau protagonis. Karena kita semua yang
berhak menentukan cerita tersebut, lepas dari takdirnya Allah. Karena manusia
merupakan hewan yang berfikir, sehingga kita akan memilih dari apa yang akan
kita lakukan. Sehingga awal tahun adalah upaya kita memilih cerita baru dengan
diksi kata yang berbeda dengan kalimat baru yang kita siapkan untuk menjadi
cerita indah. Karena dengan torehan tindakan kita kita telah mencatat riwayat
kita untuk bisa menjadi bagian agenda besar yang akan dibaca oleh banyak orang.
Merubah
Tindakan Untuk Keberhasilan
Mari
kita tentukan posisi kita, apakah kita akan membiarkan cerita mengalir tanpa
kita skenario mulai sekarang? Jangan sampai ending yang akan berlalu berlalu
begitu saja. Kita adalah apa yang kita pikirkan, sehingga kita yang menentukan
apakah kita hanya sekedarnya atau kita melaluinya dengan konflik atau masalah.
Pastinya konflik atau pun masalah tersebut adalah masa lalu yang telah menjadi
cerita dibab sebelumnya. Dibab ini “ tahun 2012” adalah cara baru untuk
mengurai relasi dan realitas, kalaupun kemarin ada konflik dan masalah mungkin
saja tahun ini kita layaknya selesaikan yang sempat tertunda.
Saatnya
kita membawa diri untuk bangkit dan menyiapkan semuanya dengan lebih tertata
dan terarah, berbuat baik hari ini adalah investasi kita dalam tindakan besar.
Dalam sebuah ayat “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum
kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS
13:11. Makna dari ayat terebut kita tidak berarti hanya berdiam diri dan tidak
berusaha, Hendaknya setiap manusia bersungguh-sungguh dan berusaha untuk
mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada
kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala
urusan adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.
Mari
kita tata dan bangun impian baru, untuk mengantarkan diri kita menyambut 2013
agar bisa lebih baik nantinya. Impian itu perlu, untuk menuntun
tindakan-tindakan kita supaya lebih tertata. Apapun impian anda, pastinya anda
sudah siap bertarung menghadapinya. Menulis dengan catatan-catatan indah yang
mampu menginspirasi banyak orang agar kita bisa memberi arti bagi semuanya. Selamat
menyambut tahun baru 2013 dan mari kita siapkan yang terbaik untuk membuka
lembaran-lembaran baru dihari esok yang lebih cerah. Karena kita semua adalah
penentu dari apa yang kita ingin gapai esok hari.