Kamis, 07 Maret 2013

Perbedaan itu Rahmah

Oleh : Drs. HM. ’Utsmani Hs, MHI. 
Sekretaris Umum At-Taqwa Centre 
( Masjid Raya At-Taqwa dan Islamic Centre ) 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ 

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti ( klarifikasi ), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu “. 

Fakta Perbedaan 
Perbedaan ummatku adalah Rahmah“ masih di perdebatkan dalam kedudukannya apakah ungkapan Rasulullah atau ungkapan ulama, tapi secara subtansi selama dalam masalah-masalah furu’iyyah ( khilafiyah ) bukan masalah-masalah yang usuliyyah ( muhakkamat ) maka perbedaan pendapat adalah menjadi rahmah alternatif dan opsi ummat Islam dalam mengamalkan ajarannya selama perbedaan itu tetap merujuk dan beristhimbat dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. 

Secara umum yang namanya manusia pasti senang dan suka cita berorganisasi, bergaul dan bersosialisasi dengan memiliki teman, sahabat, mitra, dan pasangan, karena nabi Adam pun luar biasa senangnya ketika dalam kesendiriannya kemudian Allah menganugerahi teman Sayidati “Hawa“ sebagai pasangan hidupnya. Oleh karena itulah manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri, makanya disebut makhluk sosial. Namun di sisi lain manusia harus juga paham bahwa berorganisasi dengan berteman atau bermitra itu berarti siap untuk menerima perbedaan. Dan perbedaan itulah sebenarnya yang menjadikan pertemanan itu mengasyikkan. Coba bayangkan kalau semua teman kita sama jenisnya, sifatnya, dan tingkah lakunya dengan jenis, sifat dan tingkah laku kita, mungkin kita sama seperti hidup dalam dunia robot yang serba kaku dan tidak mengasyikkan tidak mendapatkan Rahmah. 

Allah berfirman : 

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ 

Artinya : “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” 

Dalam penjelasan Allah diatas jelas bahwa di anatara tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah adalah penciptaan manusia dalam bentuk dan warna kulit tubuh yang bermacam-macam serta berbahasa yang berbeda-beda. Allah menciptakan anak-anak Adam dalam perbedaan dan diperbedaan itulah Allah tunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya. 

Hakekat terpenting dari perbedaan itu adalah bagaimana perbedan-perbedaan tersebut dapat berkolaborasi, bekerja sama, saling mendukung, saling mengingatkan, menjadi kebaikan dan saling memberikan manfaat. Begitu juga halnya dengan berorganisasi, berteman, bersahabat dan bermitra agar perbedaan dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil positif bagi setiap individu dan klompok tertentu. Allah menciptakan manusia bermacam-macam bentuk dan rupa dengan tujuan bagi kita agar saling mengenal dan akhirnya bisa saling memberikan nilai dan hasil yang positif. 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ 

Artinya : “ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. “ 

Menyikapi dan Mengemas Perbedaan 
Dalam berorganisasi, berteman dan persahabatan yang dibangun dengan nawaitu ” Lilla “ insya Allah akan dibimbing dan dituntun Oleh Allah untuk saling membangun kebaikan dan manfaat diantara mereka dengan berlomba untuk mengawali senyum, sapa, salam, salaman dan silaturrahim. 

Ketika ada kesalah pahaman tentang informasi dan prilaku diantara mereka maka bersegera untuk saling tabayyun ( klarifikasi ) bukan saling menghujat, salam tarik diri, saling memfitnah, saling menyombongkan kehebatan diri masing-masing dan menyimpulkan sendiri-sendiri yang justru tidak menyelesaikan masalah dan perbedaan. Allah wanti-wanti kepada kita dalam menyikapi informasi : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ 

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti ( klarifikasi ), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu “. 

Pertemanan dan kemitraan hendaknya dibungkus dan disemangati untuk salaing ingin melakukan perbaikan, jangan saling mengolok-olok karena boleh jadi mereka (yang diolok-olok dan difitnah) lebih baik dari yang mengolok-olok, jangan saling mencela, jangan saling memanggil dengan gelar-gelar (panggilan) yang buruk (panggilan yang tidak disukai oleh yang dipanggil), menjahui kebanyakan prasangka jelek ( negatif thingking ), jangan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan saling menggunjing, dan harus jujur dan tidak membangun kebohongan dan kemunafikan diantara sahabat dan mitra. 

Tanda-tanda kehancuran umat Islam adalah : Melupakan dan menutupi kesalahan / kekurangan diri, Mengingat-ingat dan mencari-cari kesalahan dan kekurangan orang lain, Mengingat-ingat kebaikan diri kepada orang lain padahal tidak mengerti apakah kebaikan itu diterima oleh Allah sebagai amal kebaikan, Melupakan dan membuang dari ingatannya kebaikan orang lain kepada dirinya, Membandingkan diri dengan yang lebih tinggi dan lebih kaya dalam hal materi dan jabatan, dan membandingkan diri dengan yang lebih jelek dan malas dalam masalah ibadah dan ketaqwaan. 

Semoga Allah selalu memberkahi, membimbing, meridhai pertemanan dan pergaulan kita semua amin. Wallahu A’lam bishawaab.

Selasa, 05 Maret 2013

DOA UNTUK IBU

Puisi Mutia Fitriyani

Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani

DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku

Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu

Senin, 04 Maret 2013

PEMBANGUNAN KANTOR MUI KOTA CIREBON

MUI Kota Cirebon akan segera mempunyai kantor baru. Pembangunan kantornya sedang dilaksanakan mulai Februari 2013. Letak tanah yang menjadi tempat berdirinya bangunan adalah samping Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon atau tepat di dekat menara At-Taqwa. 

Kantor MUI dibangun di atas lahan bekas Taman Pendidikan Al Quran (TPA) At-Taqwa yang sebelumnya menduduki lokasi ini. Sebagai gantinya TPA At-Taqwa berpindah ke lantai 2 Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon dengan sekretariat dipindah sementara ke Sekretariat Remaja Masjid At-Taqwa sebelum dibangunkan gedung baru. 

Dana pembangunan kantor MUI berasal dari APBD Kota Cirebon dan Provinsi Jawa Barat. Dengan total perencanaan dana adalah sebesar Rp. 750.000.000,- (Tujuh ratus lma puluh juta rupiah). Dana tersebut merupakan APBD yang dikeluarkan di akhir masa jabatan Walikota Cirebon (Subardi, S.Pd.) yang masa jabatannya berakhir di bulan Maret 2013. 

Kantor MUI Kota Cirebon merupakan sarana penunjang kegiatan pengurus MUI Kota Cirebon. Semoga dengan berdirinya kantor ini, MUI dapat lebih maksimal lagi dalam menjalankan tugasnya menegakkan aqidah dan Agama Islam. Serta tugas dakwah sebagai penerus Rasulullah saw., dapat terlaksana dengan baik.