Oleh: Agus
Irianto
(Kepala
Cabang Bank Syariah Mandiri Cirebon)
Peran
Bank Syariah, setelah kita memahami makna dan tujuan syariah, yaitu untuk
kebaikan atau kesejahteraan umat manusia, sekarang mari kita lihat bagaimana
peluang Negara-negara Muslim dalam mencapai kesejahteraan melalui ukuran Indeks
Pengembangan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Di sini kita
akan menemukan berbagai fakta yang menyedihkan dan ironis. Syariah yang tujuan
utamanya adalah kesejahteraan umat manusia berhadapan dengan fakta bahwa
tingkat atau potensi kesejahteraan Dunia Islam saat ini justru paling tercecer.
Sebagaimana juga Islam adalah agama yang didalam kitab sucinya, ayat yang
pertama kali turun berbunyi perintah untuk belajar (iqra’) berhadapan dengan fakta bahwa tingkat edukasi Negara-negara
Muslim saat ini justru paling tercecer juga. Kajian ini harus membangun
kesadaran pada insan-insan, bahwa tugas perjuangan kita kedepan cukup
berat,yaitu mengembankan bank yang memujudkan maqashid al-syari’ah dengan menjadi bank yang semakin berfungsi
untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan.
Mari
kita kembali pada kajian tentang HDI. Semakin tinggi HDI,semakin baik
pengembangan manusianya, dan semakin terbuka peluang mereka untuk sejahtera. Sebaliknya,
semakin rendah HDI semakin buruk pengembangan manusianya, dan semakin tertutup
peluang mereka untuk sejahtera. Indeks ini ditemukan oleh Dr. Mahbub Al-Haq,
ilmuwan Muslim dari Pakistan yang kemudian digunakan oleh UNDP (United Nations Development Programs)
sejak 1990 hingga sekarang.
UNDP
berargumen bahwa pada umumnya disetiap tingkatan pengembangan manusia, terdapat
tiga komponen paling penting. Komponen pertama
adalah upaya untuk hidup sehat dan umur panjang. Komponen ini diukur
menggunakan Life expectancy Index
dengan perubah independen (variable independen) “angka harapan hidup”. Komponen
kedua adalah upaya untuk memperoleh
pengetahuan. Komponen ini diukur dengan menggunakan Education Index dengan dua perubah independen, yaitu “re-rata usia
sekolah yang terealisir” dan “rerata usia sekolah yang diharapkan”. Komponen ketiga adalah upaya untuk mendapatkan
akses pada sumber daya dalam rangka mencapai standar hidup yang layak. Komponen
ini diukur menggunakan Income Index
dengan perubah independen “pendapatan nasional bruto per kapita”.
Dengan
kondisi tersebut, peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia maupun dunia masih
perlu usaha yang ekstra keras untuk membuat HDI Indonesia berada di peringkat
atas. Saya ingin mengajak Anda semua melalui tulisan ini untuk turut membangun
bangsa yang kita cintai ini melalui pengembangan manusia. Ini semua patut kita
lakukan demi Indonesia yang lebih baik, khusunya sebagai pemimpin peradaban
berbasis spiritual pada masa mendatang.
Beberapa
butir kesimpulan yang bisa kita ambil dari analisis tentang HDI adalah sebagai
berikut:
1. Negara-negara
Muslim memiliki pengembangan manusia yang berada di bawah rata-rata dunia, baik
dilihat dari Human Development Index (HDI),
Life expectancy Index (LEI), Education Index (EI), maupun Income Index (II).
2. HDI
negara-negara Muslim lebih dipengaruhi oleh sumber daya alam yang tidak
terbarukan (nonrenewable natural
resources), yaitu minyak dan gas bumi. Sebaliknya, HDI non-negara-negara
Muslim justru dipengaruhi oleh penggunaan pengetahuan.
3. Indonesia
sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia memiliki HDI yang rendah,
utamanya dipengaruhi oleh pendidikan dan pendapatan yang rendah.
4. Dengan
kualitas pengembangan manusia yang rendah, negara-negara Muslim, termasuk
Indonesia, memiliki peluang relatif kecil dalam mencapai tujuan syariah, yaitu
kesejahteraan umat.
5. Seluruh
Umat Muslim dan Bangsa Indonesia diharapkan berupaya semaksimal mungkin untuk
mendorong peningkatan pembangunan manusia demi mencapai tujuan syariah dan
menjadikan Indonesia sebagai pemimpin peradaban berbasis spiritual pada masa
mendatang.
6. Ekonomi,
keuangan, dan perbankan syariah di Indonesia harus membuktikan kesyariahan nya
melalui perjuangannya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia yang
salah satu ukuran utamanya adalah meningkatnya HDI bangsa Indonesia. Sebagai salah satu negri yang paling banyak
atau paling padat penduduknya, Indonesia memiliki karakteristik dasar dari emerging market .Penduduk
Indonesia saat ini berjumlah 237 juta jiwa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai 5,5 % pertahun dan tingkat populasinya 61% adalah usia produktif (15-60
tahun).
Sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan penduduk Indonesia pun
diproyeksi membaik sehingga memperbesar jumlah golongan rumah tanggankategori
ekonomi menengah. Golongan tersebut akan berkontribusi pada peningkatan GDP
(Gross Domestic Product) nasional. Salah satu indikator meningkatnya golongan
ekonomi menengah adalah meningkatnya penggunaan internet dan layanan perbankan
berbasis teknologi .Sebagai informasi terkait penggunaan jejaring social(social
network), Indonesia saat ini menempati urutan ke 2 setelah Amerika Serikat.