Kamis, 20 Desember 2012

JANGAN MEMPERTURUTKAN HAWA NAFSU

  Oleh :  Kapten Arh. Edy  Purwiyono 
Koordinator Keamanan Masjid At-Taqwa Kota Cirebon 

Muqodimah;
Persembahan puji dan syukur  hanya milik Allah SWT,  atas segala nikmat yang tiada henti-henti-Nya diberikan kepada kita sili berganti, yang tanpa disadari sampai detik ini Allah masih memberikan kepada kita kekuatan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai kholifah di muka bumi ini, dan yang paling penting adalah kita semua senantiasa dalam keadaan sehat wal’ afiat tentunya sehat iman dan islam. Amin.               
Allah swt menciptakan manusia sebagai mahluk yang sempurna. Bukan sekedar bentuknya yang indah (ahsanuttaqwiim) tetapi juga dipercaya untuk memimpin jagad raya (kholifahfilardhi) yang telah diciptakan. namun problematika dalam kehidupan adalah  kita seringkali memperturuti hawa nafsu yang mengakibatan kecenderungan terhadap pemuasan hawa nafsu jauh lebih mahal ketimbang kenikmatan yang didapat darinya. sehingga Hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan dapat merusak potensi diri seseorang. 
Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. potensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman,keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya. Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). 
Imam Al-Ghozali dalam kitab:“Minhajul Abidin“ Menjelaskan bahwa untuk hidup istiqomah berada dalam jalan yang benar  Ridha Allah swt merupakan jalan yang amat sulit, penuh liku-liku, banyak halangan dan rintangan yang harus dilalui, banyak musuh, serta ditambah lagi dengan kenyataan bahwa manusia adalah makhluk lemah, sementara zaman sulit, urusan agama mundur, kesempatan ruang manusia hanya disibukkan dengan urusan dunia, dan umur relative pendek. Sedangkan malaikat roqib dan atid, munkar dan nakir sangat teliti, kematian semakin dekat, perjalanan yang harus ditempuh menuju syurga sangat panjang, maka satu-satunya bekal adalah Taat kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah memperturutkan hawa nafsu.
Fakta menunjukan bahwa semakin banyak manusia meninggalakan sholat dan memperturutkan hawa nafsu sesuai fiirman Allah : “maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, (Q.S Maryam 59 )
Dengan diperturutkannya hawa nafsu maka terjadilah kerusakan dan kehancuran dimana-mana, alam menjadi rusak karena keserakahan manusia. Sesungguhnya Allah swt menciptakan dunia beserta isinya pasti cukup untuk semua penghuninya. tidak ada orang yang sengsara, namun karena keserakahan manusialah banyak yang hidup dibawah kemiskinan, bahkan kelaparan dan kesengsaraan.
Manusia yang memperturutkan hawa nafsunya lebih ganas dibanding binatang buas dan binatang ternak. Binatang buas dihutan hanya memakan kelinci dan menjangan, sedangkan manusia menghabiskan hutannya. Memakan pohon-pohonnya dengan illegal loging sehingga terjadi longsor dan banjir bandang. Binatang ternak hanya memakan rumput dan dedak, sedangkan manusia memakan semen dan besi beton, sehingga banyak jembatan yang runtuh dan sekolah yang roboh. hal ini Firman Allah; “ dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai. (Q.S Al-A’raf 179).
Oleh karena itu waspadalah, Rasulullah saw sudah memperingatkan dalam sabdanya : “neraka dipagari hal-hal yang disukai hawa nafsu, sedangkan surga dipagari hal-hal yang tidak disukainya. berkaitan dengan sabda nabi diatas, maka seorang alim merumuskannya  dalam sebuah kata mutiara “ Satu hari saja engkau mengumbar nafsu, niscaya hancurlah dirimu” Untuk memahami jiwa dan tabiatnya lebih jauh, sebaiknya kita mengetahui kategorisasi jiwa menurut Sigmund Freud seorang tokoh psikonalisis membagi jiwa manusia menjadi: ( Id, Ego dan super Ego. ) dengan penjelasan sebagai berikut:
    1.  Id adalah merupakan naluri bawaan yang menurut kesenangan dan pemuasan kebutuhan dasar tanpa mengabaikan norma dan aturan.
    2.  Ego adalah  perasaan yang mengarahan untuk pemenuhun kesenangan dan kebutuhan yang disesuaikan dengan norma dan aturan masyarakat.
    3.  Super ego adalah perasaan ambisi untuk pemenuhan kesenangan dan kebutuhan dengan memperhatikan peraihan prestasi dan kehormatan.                                                                                         Kemudian Al-Qur’an menjelaskan tentang jenis-jenis  jiwa dalam tiga bagian antara lain:
  •    An-Nafsul Ammaroh                                                                                                                 dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Q.S Yusuf: 53)
  • An-Nafsul Lawwamah                                                                                                                dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali (dirinya sendiri). (Q.S Al-Qiyamah:2)
  •  An-Nafsul Muthmainah                                                                                                                Hai jiwa yang tenang..Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.  Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,  masuklah ke dalam syurga-Ku. (Q.S al-Fajr 27-30)                                                                                                                                 Sasaran Nafsu disinyalir dalam Al-Qur’an. “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S ali imron 14).
Ayat diatas  menjelaskan bahwa sesungguhnya ajaran Islam tidak pernah melarang manusia untuk   hal-hal tersebut, namun dalam rangka mencapaian-nya kita harus sesuaikan dengan aturan-aturan yang digariskan oleh Allah swt  yaitu  berusaha sekuat tenaga untuk penghambaan diri kepada Nya dan berjihad dijalan-Nya seperti  untuk memperbanyak hamba-hamba yang beriman, harta yang dimiliki untuk berjihad, jabatan yang dimiliki untuk melakukan amar  ma’ruf dan nahyi munkar.

PENGENDALIAN NAFSU
          Nafsu akan terkendali, manakala kita mendapat rahmat allah dengan cara merasa takut kepada Allah, mentaati-Nya dan bertakwa kepada-Nya. Allah swt berfirman: “ Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal-(nya). (Q.S An-Naziat 40-41)
        Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada allah dan rasulnya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka itulah orang-orang beruntung.”; Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan (Q.S an-nur 51-52).
sebagaiman para ahli sufi merumuskannya dalam tiga tahapan Tazkiyatunnafsi:
  • Takholly (mengosongkan diri dari segala macam dosa), takholly dilakukan dengan taubatan nasuha:


a.       Berhenti berbuat dosa
b.      Menyesali perbuatan dosa tersebut
c.       Bertekad tidak mengulanginya lagi
d.      Mengembalikan semua hak-hak Negara, hak-hak rakyat, dan hak-hak manusia lainnya
  •  Tahally (berhias diri dengan berbagai macam perbuatan fardhu dan sunnah), tahally dilakukan dengan mengerjakan semua yang fardhu ditambah dengan perbuatan sunnah:

a.       Shalat sunah, qiyamullail
b.      Puasa sunnah
c.       Mendawamkan punya wudhu
d.      Infak dan shodaqoh
e.       Membaca al-qur’an
f.       Bersilaturahim
g.      Berakhlak mulia
  •       Tajally (serasa bedekatan dengan Allah) merupakan anugerah Allah bagi hamba-hamba-Nya yang telah melalui dua tahapan. sehingga meraih kebahagiaan yang tiada taranya pada status kekasih Allah yang popular disebut wahyullah.                                                                                                              Semoga kita semuanya senantiasa terhindar dari godaan nafsu dan menjadi kekasih-kekasih Allah, Amin Ya Robbal aalamin,. Wawlahu allam bishowab.

Rabu, 19 Desember 2012

PELATIHAN PEMULIAAN MANUSIA

DKM RAYA AT-TAQWA KOTA CIREBON - LPM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON - LAZISWA AT-TAQWA KOTA CIREBON


Selamat dan sukses atas terselenggaranya pelatihan pemuliaan manusia (jenazah) yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2012 oleh LPM IAIN SNJ Cirebon bekerja sama dengan DKM Raya AT-Taqwa Kota Cirebon dan LAZISWA At-Taqwa. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari seluruh kelurahan di Kota Cirebon ini menjadi tambah meriah dengan hadirnya rektor IAIN SNJ Cirebon Bpk. Prof. Dr. H. Maksum, M.A., dan Walikota Cirebon Bpk. Subardi S.Pd. Bersamaan itu juga hadir Bpk. Ahmad Yani, M.Ag. Plt. Ketua Umum DKM Raya At-Taqwa dan Islamic Centre Cirebon. 

Acara yang dimulai dari jam 8.00 WIB, dibuka langsung oleh Bpk. K.H. Syamsudin (Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat LPM IAIN SNJ Cirebon). Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan 2 materi inti yang diisi oleh Bpk. K.H. Syamsudin dan Drs, H.M. Utsmani, M.H.I., dari Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Target dari kegiatan ini adalah terciptanya kader-kader handal pada pemuliaan jenazah di RT dan RW setiap kelurahan di Kota Cirebon, sekaligus menjalin kerja sama dan membuka jaringan untuk pemberdayaan Ambulan At-Taqwa.

Semoga acara yang telah terselenggara ini menjadi tonggak awal yang baik untuk mencapai At-Taqwa Care Unit yang sukses. Sukses sepanjang masa untuk umat. Melayani sepenuh hati meraih ridho Ilahi.